Profil

KPN Swadaya rentang tahun 2002-2006 terkendala melaksanakan RAT. Apa yang menjadi alasan terkendalanya RAT, anggota KPN Swadaya tidak ada yang tahu. Tahun 2008 dilaksanakan RAT di aula SMPN 1 Banjarmasin sekaligus pemilihan pengurus dan badan pengawas baru. Setelah terbentuk pengurus dan badan pengawas yang baru, maka terbukalah masalah yang menjadi kendala tidak terlaksanakannya RAT tersebut di atas, bahwa ternyata keuangan KPN Swadaya yang anggotanya 613 orang salah kelola sehingga dana simpanan masing-masing anggota hilang 2 juta an rupiah.

Pengurus dan badan pengawas yang baru terpilih saat itu mengetahui menjelang dibagikannya SHU dan tabungan lebaran bahwa ternyata data yang ada di buku RAT tidak sesuai dengan riilnya, oleh karena itu Pengurus dan badan pengawas yang baru bersepakat untuk bekerja sama dengan pihak ketiga baik Bank atau pun GKPRI untuk pengadaan dana segar agar dapat membagikan SHU dan tabungan lebaran. Dengan niat agar KPN tidak dipailitkan dan tutup maka pengurus dan badan pengawas rela menjaminkan diri untuk pinjaman di Bank yang nominalnya besar dan belum pernah untuk keperluan pribadi. Dengan dibagikannnya SHU dan tabungan lebaran maka kepercayaan anggota mulai meningkat dan tahun-tahun berikutnya layanan pinjaman bisa rutin terlaksana.

Seiring berjalannya waktu dan lancarnya layanan pinjaman kepada anggota, ada saja anggota yang ingin mengundurkan diri, oleh karena itu pengurus dan badan pengawas mengambil kebijakan bahwa anggota yang mengundurkan diri dari KPN, maka jumlah simpanannya dipotong 2 juta karna uangnya disalahkelolakan oleh pengurus sebelum tahun 2009.

Dari tahun 2009, KPN Swadaya bisa menjalankan usaha koperasi dengan lancar sehingga tiap tahun bisa memperoleh SHU yang meningkat dari tahun ke tahun (seperti di slide 15). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permodalan dan kesadaran anggota untuk mendukung kebijakan pengurus dan badan pengawas dalam menjalankan usaha koperasi.